Selasa, 19 Agustus 2025 09:06 WIB

Obesitas: Kondisi Berlebihan yang Menjebak Kesehatan

Ditinjau oleh : admin pusat

picture-of-article

Apa itu obesitas?

Obesitas merupakan keadaan ketika tubuh memiliki penumpukan lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang dibakar. Dalam jangka panjang, kondisi ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga berbagai jenis kanker.


Mengapa obesitas perlu diwaspadai? 

Obesitas tidak hanya soal penampilan—ini menjadi pintu masuk berbagai gangguan kesehatan serius. Penumpukan lemak meningkatkan risiko:

  • Diabetes tipe 2, resistensi insulin akibat kalori berlebih.
  • Penyakit jantung dan hipertensi, karena kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi.
  • Gangguan sendi seperti osteoarthritis, karena beban berat pada persendian.
  • Penyakit metabolik lainnya, termasuk stroke dan gangguan ginjal.
    Semua itu berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas.

Siapa saja yang berisiko? 

Kelompok yang rentan menderita obesitas mencakup:

  • Orang dewasa dan lansia dengan gaya hidup sedentari.
  • Individu dengan pola makan tidak sehat, seperti sering ngemil, konsumsi makan berlebihan, kebiasaan konsumsi gula, garam, dan lemak tinggi.
  • Mereka yang memiliki faktor keturunan keluarga obesitas atau kondisi medis tertentu.

Kapan obesitas terjadi dan gejalanya muncul? 

Obesitas berkembang secara perlahan seiring pola hidup tidak sehat yang berjalan lama tanpa perubahan. Gejala fisik bisa terlihat saat tubuh mengalami kenaikan berat badan signifikan dan lingkar perut melebar. Penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi biasanya terdeteksi setelah kondisi obesitas cukup parah.


Di mana dampaknya terasa? 

Obesitas memberi dampak besar di banyak aspek kehidupan:

  • Pada tubuh: menyebabkan penyakit jantung, diabetes, stroke, osteoarthritis, gangguan tidur seperti sleep apnea, serta kanker.
  • Pada emosi dan sosial: cenderung mengurangi kepercayaan diri, menambah stres, dan bisa menurunkan kualitas interaksi sosial atau performa kerja. 

 


Bagaimana cara mencegah dan mengatasi obesitas? 

Menurut pedoman kesehatan, berikut langkah praktisnya:

  1. Atur pola makan seimbang
    Batasi konsumsi makanan tinggi gula, garam, lemak; tingkatkan konsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi/hari. Hindari ngemil bukan karena lapar. 
  2. Aktif bergerak setiap hari
    Lakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, atau olahraga minimal 30 menit sehari. Ini membantu pembakaran kalori dan memperbaiki metabolisme.
  3. Hindari rokok dan alkohol
    Kedua zat ini bisa memperburuk kondisi metabolik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
  4. Pantau berat badan dan lingkar perut
    Tidak hanya menimbang diri, tetapi juga melacak lingkar pinggang sebagai indikator risiko obesitas sentral yang lebih berbahaya. 

Periksakan kesehatan rutin
Deteksi dini penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, dan masalah kardiovaskular akan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca juga : Banyak Kasus Tak Terdiagnosa, Ini yang Perlu Diketahui Soal Penyakit Asma

0 Disukai

4 Kali Dibaca